An urban legend, urban myth, urban tale, or contemporary legend, is a form of modern folklore consisting of stories usually believed by their tellers to be true. As with all folklore and mythology, the designation suggests nothing about the story's truth or falsehood, but merely that it is in circulation, exhibits variation over time, and carries some significance that motivates the community in preserving and propagating it.

Punishment at the Wedding

| Wednesday, January 19, 2011 | |
Urban legend yang berasal dari benua Eropa, tepatnya menyangkut sebuah benteng bernama Fort Union. Kisahnya, pada jaman perang, ada seorang letnan bernama Johny yang hendak dikirim untuk berperang. Ia memiliki seorang kekasih, Celia. Ketika hendak berangkat, Celia berjanji akan menunggu sang letnan selamanya, dan jika sang letnan tak kembali, Celia tak akan menikah seumur hidup.

Namun nasib berkata lain. Beberapa minggu berlalu ketika pasukan letnan Johny kembali ke Fort Union, tanpa sang letnan yang telah menghilang, kemungkinan telah terbunuh. Sang kekasih, Celia, bersedih selama seminggu dan kemudian dengan cepat melupakan mantan kekasihnya, memperlihatkan belangnya yang menakutkan.

Bulan berikutnya, seorang letnan baru yang kaya dan tampan dikirim ke Fort Union. Letnan baru dengan cepat jatuh hati pada Celia, dan Celia yang tamak segera menerima lamarannya. Mereka memutuskan menikah. Persiapan pesta pun digelar, membuat seisi benteng melupakan mantan letnan mereka yang tak diketahui rimbanya.

Pada hari pesta pernikahan, acara berlangsung meriah. Para tamu dan pengantin sedang berdansa waltz ketika tiba-tiba pintu ruangan terbuka tiba-tiba, angin dingin menusuk berhembus masuk. Semua orang terdiam menatap ke arah pintu. Di sana berdiri sesosok mayat berpakai seragam letnan. Matanya berlubang, namun ada api yang membara dan menyeramkan di sana. Kulit kepalanya lenyap, memperlihatkan tengkorak dan isinya yang berlumur darah. Tubuhnya sudah membusuk. Itu adalah Johny.

Semua yang berada di hall tersebut terdiam seolah terhipnotis ketika Johny melangkah ke arah Celia, merangkulnya, dan mengajaknya berdansa. Bagai terhipnotis, para pemusik mulai memainkan sebuah lagu waltz yang menyeramkan bagaikan mars kematian.

Mereka berdua terus berdansa ketika wajah Celia yang ketakutan memucat, warna kematian menghiasi ekspresinya, wajahnya menjadi pucat seputih gaun yang dikenakannya, dan bibirnya terbuka, menganga, ketika ia terjatuh dan meninggal seketika di pelukan mayat sang letnan. Letnan John meletakkan tubuh Celia di lantai, dan dengan jeritan yang menyayat hati ia meninggalkan ruangan.

Semua orang seolah terbangun dari hipnotis, sang pengantin pria yang ketakutan terdiam di samping tubuh kaku pengantin wanitanya.

Dua minggu kemudian, tubuh Johny ditemukan dan dikuburkan di samping kuburan Celia. Sejak saat itu, hantu Celia sering terlihat di kala senja, menangisi kuburan Johny.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive